Artikel

SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU (SPGDT)

Kategori: Artikel, ditulis oleh Adminsitrator Website
Tuesday, 16 July 2013 14:32

Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu wilayah di Propinsi Jawa Tengah yang mempunyai resiko terjadinya pelbagai bencana alam antara lain banjir, angin puting beliung, tanah longsor. Saat ini beberapa tantangan dihadapi Kabupaten Sukoharjo, yaitu tantangan kedalam berupa pembangunan nasional dan keluar berupa globalisasi. Adapun pada tantangan kedalam didapatkan bahwa desentralisasi, Triple burden berupa Old problem : Infeksi, gizi; Re-emergin problem : malaria, tbc, diare; Emerging problem : jantung-pembuluh, kanker, degeneratif, keracunan, kecelakaan, napza, HIV/AIDS.

Berikutnya krisis ekonomi, Complex disaster (multi etnik) & Natural disaster dan kecelakaan memerlukan penanganan gawat darurat dan gawat darurat bencana. Sementara, pada tantangan keluar didapatkan bahwa kemajuan ilmu dan teknologi bidang kesehatan belum seimbang dengan kemampuan SDM. Kesiapan unit gawat darurat serta system pelayanan gawat darurat yang terpadu antara fasilitas kesehatan satu dengan lainnya, akan memberikan nilai tambah dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan, tidak hanya terhadap gawat darurat sehari-hari, tetapi juga sekaligus kesiapan setiap saat terjadi bencana di wilayah Kabupaten Sukoharjo.

Sejak tahun 2000 Kementrian Kesehatan RI telah mengembangkan konsep Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) yang memadukan penanganan gawat darurat mulai dari tingkat pra rumah sakit sampai tingkat rumah sakit dan rujukan antar rumah sakit dengan respon cepat dan tepat dengan pendekatan lintas program dan multisektoral. Penanggulangan gawat darurat menekankan respon cepat dan tepat dengan prinsip Time Saving is Life and Limb Saving.

Public Safety Care (PSC) sebagai ujung tombak save community adalah sarana public/masyarakat yang merupakan perpaduan dari unsure pelayanan ambulance gawat darurat, unsure pengamanan (kepolisian) dan unsure penyelamatan. PSC merupakan penanganan pertama kegawatdaruratan yang membantu memperbaiki pelayanan pra RS untuk menjamin respons cepat dan tepat untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan, sebelum dirujuk ke Rumah Sakit yang dituju.

Tujuan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu adalah tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal, terarah dan terpadu bagi setiap anggota masyarakat yang berada dalam keadaan gawat darurat. Sehingga perlu dikembangkan penanggulangan ditempat kejadian, transportasi kesarana kesehatan yang lebih memadai, penyediaan sarana komunikasi, rujukan ilmu, pasien dan tenaga ahli, upaya PPGD di tempat rujukan (UGD dan ICU), upaya pembiayaan penderita. Saat ini Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah telah mengembangkan Public Service Centre melalui website www.dinkesjatengprov.go.ig. Pada website tersebut dapat ditemukan laman SPGDT. Kita dapat mengetahui call centre dan mendapatkan informasi tentang layanan Rumah sakit se propinsi Jawa Tengah, berupa nomor telpon RS,  jumlah tempat tidur di kamar kelas 3,jumlah tempat tidur ICU, NICU, dokter jaga dan lain-lain.

Di Kabupaten Sukoharjo, untuk mendukung pelayanan pra rumah sakit, masyarakat dapat memanfaatkan pokja desa siaga yang telah dibentuk di 167 desa se_kabupaten Sukoharjo. Pada desa siaga terdapat pilar kegotongroyongan dan gawat darurat, berupa adanya bank darah, ambulance desa, kelompok RBM yang memudahkan masyarakat mengakses pelayanan kegawatdaruratan. Ke depannya, pokja desa siaga diharapkan mampu mengembangkan kemampuannya dalam pengelolaan kegawat daruratan, baik pra, saat dan pasca kejadian.

Artikel Lainnya

Artikel, Tuesday, 10 September 2013 14:56
Artikel, Monday, 23 March 2015 08:12
Artikel, Tuesday, 21 October 2014 13:47
Gallery Foto
Copyright © 2022 All Right Reserved, Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo.